Semakin dewasa usia kamu, maka akan semakin banyak ambisi atau cita-cita yang ingin dicapai, untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sudah memiliki penghasilan yang terbilang mapan dan gaji setiap bulannya, tentu saja ada keinginan dalam diri yang ingin segera mengalokasikan pendapatan tersebut.
Hal ini tentu tidak ada salahnya, asalkan kamu tahu mana yang harus diprioritaskan dan sebaliknya.
Tetapi, di kalangan anak muda zaman sekarang, ternyata banyak yang mengalami kebingungan untuk menentukan, beli rumah atau mobil terlebih dahulu?
Kalau sudah begini, baiknya kamu menentukan pilihan dengan bijak dan mengesampingkan ego.
Dalam menentukan kedua hal di atas, memang tidak mudah karena keduanya termasuk kebutuhan
Beli mobil atau rumah adalah pertanyaan yang sering muncul dalam menentukan prioritas keuangan. Keduanya sama-sama berharga tinggi. Enaknya bisa punya rumah dan mobil sekaligus. Sayang, itu baru sebatas angan.
Mimpi itu kepentok realita kalau dihadapkan pada dana yang terbatas. Nah, jika kamu punya uang yang hanya seharga satu mobil atau satu tunai, kira-kira mau mana yang lebih baik diprioritaskan?
Beli mobil dulu
Beli mobil dulu bisa jadi pilihan sebagian orang yang membutuhkan kendaraan pribadi agar bisa menjangkau kantor dengan lebih nyaman.
Kemudian, mobil juga bisa dimanfaatkan untuk menambah profesi seperti dijadikan disewakan, digunakan untuk usaha atau sebagai driver online. Artinya, mobil bisa jadi aset yang menghasilkan.
Kalau dari segi status sosial, pasti naik dong. Bagaimana pun punya mobil itu berdampak langsung sama kasta sosial seseorang.
Prioritas beli mobil mungkin karena membutuhkan alat transportasi yang layak dan nyaman. Ketika membutuhkan mobil sebagai alat transportasi, maka itu bisa jadi โkebutuhanโ. Bisa saja mobil jadi motivasi untuk meningkatkan kinerja di kantor. Atau bisa juga sebagai โimbalanโ telah bekerja keras selama ini.
Bila mengacu pada latar belakang ini, sah-sah saja membelanjakan uang untuk beli mobil. Tinggal keputusannya mau beli seken atau baru. Di samping itu, merek dan jenis kendaraan juga berpengaruh terhadap harga.
Misalnya kamu punya uang Rp100 juta. Dengan dana Rp100 juta, kamu bisa dapat mobil murah baru
Sedangkan kalau beli mobil seken, paling banter dapat tahun yang sedikit tua. Misalnya Toyota Avanza tahun 2008 atau Daihatsu Xenia tahun 2010.
Apa pun opsinya, entah mau beli tunai tapi seken atau kredit mobil baru, tetap perhatikan biaya harian yang dikeluarkan. Sebut saja perawatan servis dan bahan bakar yang nilainya enggak murah.
Tak ketinggalan juga, nilai investasi kendaraan menurun karena barang bergerak. Biasanya penyusutannya mulai dari 5-10 persen per tahun.
Beli rumah dulu
Sebagian lagi mungkin berpendapat, rumahlah yang lebih penting untuk didahulukan pembeliannya. Pasalnya, harga rumah akan terus meningkat bahkan sering melampaui laju inflasi. Menunda pembelian akan membuat seseorang semakin sulit memiliki rumah di kemudian hari.
Tinggal niatnya apa dulu. Rumah jadi tempat tinggal atau sebagai sarana investasi.
Alasannya sangat kuat mengingat rumah adalah kebutuhan primer. Apa mau selamanya tinggal di rumah kontrakan atau nebeng di rumah mertua?
Yang tak kalah penting juga, membeli rumah juga bagian dari investasi karena nilainya yang terus naik seiring perjalanan waktu.
Artinya, beli rumah juga bagian dari strategi investasi. Bisa saja rumah itu tak ditinggali tapi disewakan ke orang lain. Alhasil, akan ada pemasukan tambahan. Hanya perlu diingat, berinvestasi pada rumah juga didasarkan pada tujuan keuangan.
Berikutnya tinggal dipertimbangkan konsekuensinya. Misalnya biaya renovasi dan perawatan rumah. Termasuk juga pajak, biaya listrik, biaya lingkungan sosial, dan sebagainya. Apakah penghasilan bulanan sanggup menutupi pengeluaran tambahan tersebut.
Pertimbangan sebelum beli mobil atau rumah
Sebelum menjatuhkan pilihan untuk beli rumah atau mobil dulu, ada beberapa hal yang bisa kamu pertimbangkan. Hal ini menyangkut kemampuan dan kebutuhan kamu.
Berikut ini beberapa pertimbangan yang dimaksud:
Kondisi keuangan
Baik mobil maupun rumah harganya sama-sama berharga mahal. Misalnya untuk jenis mobil rata-rata harganya sudah di atas Rp170 juta per unit. Bahkan untuk jenis mobil umat berkapasitas 7 seat, harganya bisa di atas Rp200 juta.
Begitupun dengan rumah, di mana harga di kota besar seperti Jabodetabek sudah sangat tinggi. Satu unitnya bisa mencapai Rp300 juta hingga miliaran rupiah. Jadi pertimbangkan dengan bijak, dengan uang yang kamu punya sekarang, pastikan ada sisa yang bisa digunakan sebagai dana darurat atau tabungan
Pertimbangkan kebutuhan
Tentu saja tak ada yang benar rumah atau mobil yang lebih dulu dibeli. Sebab ini akan tergantung pada kebutuhan kamu yang sebenarnya. Artinya, kalau kamu tidak membeli salah satunya atau menundanya, maka akan berdampak buruk bagi kamu.
Misalnya, untuk kamu yang memiliki keahlian menyetir lalu ingin beralih profesi menjadi driver online, maka membeli mobil dulu bisa jadi hal utama.
Pastikan nilai guna untuk jangka panjang
Hal berikutnya yang harus kamu pikirkan sebelum memutuskan untuk membeli rumah atau mobil dulu yaitu manfaatnya. Usahakan pilihanmu dijatuhkan pada yang paling memberikan manfaat untuk jangka panjang.
Kamu yang sudah berkeluarga dan berencana memiliki anak atau malah sudah memiliki anak tetapi masih tinggal di rumah orang tua, tentu akan lebih membutuhkan rumah dulu.
Kenaikan harga di masa depan
Mobil atau rumah keduanya memiliki nilai investasi di masa depan. Kamu bisa membeli mobil untuk digunakan sebagai driver online. Begitupun rumah yang bisa disewakan saat tidak digunakan.
Tetapi ingat, keduanya memiliki nilai yang bisa semakin tinggi atau rendah seiring berjalannya waktu. Sama-sama menjadi aset kekayaan, tetapi rumah menjadi investasi yang menjanjikan dalam jangka panjang dibanding kendaraan. Tetapi saat proses penjualannya rumah akan lebih lama ketimbang jual mobil.
Gunakan opsi lain
Memang memiliki segala sesuatu secara tunai memberikan ketenangan. Tetapi, kalau sampai uangmu benar-benar habis hanya untuk beli satu unit mobil atau rumah, maka tentu itu bukan pilihan yang bijak.